Saulus merupakan seorang Yahudi yang secara terbuka menentang ajaran Tuhan Yesus. Oleh karena itu, Saulus sangat dibenci oleh orang-orang yang percaya kepada ajaran Tuhan Yesus.
Saulus pergi kepada imam-imam kepala dan memutuskan untuk pergi ke sebuah kota bernama Damsyik. Para imam-imam kepala senang bahwa ada seorang yang akan pergi ke sana. Saulus menerima surat tersebut dan pergi.
Kota Damsyik
Di jalan menuju Damsyik, tiba tiba Saulus melihat adanya sebuah cahaya dari langit, dan sebuah suara mengatakan "Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya aku?"
Selama waktunya di Damsyik, Saulus tidak makan dan minum. Tuhan Yesus mengutus seorang Ananias untuk berdoa untuk Saulus. Akhirnya, Saulus dapat melihat lagi.
Saulus memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Paulus, dan memberitahukan Injil kepada semua jemaat Tuhan. Mengetahui hal ini, imam-imam kepala berusaha untuk membunuhnya, namun Paulus pergi dan meninggalkan Yerusalem.
Sejak itu, Paulus menjadi seorang pemberita Injil dan menulis banyak surat kepada jemaat-jemaat di berbagai kota dan daerah, seperti suratnya kepada jemaat di Galatia, Efesus, Kolose, surat-surat yang mendidik seorang Timotius, dan surat-surat yang lain kepada orang Ibrani.