“Aku sudah bilang kepada Kieu-kiu-mu agar kali ini Kungkung-mu dibakarkan Nyunko. Disuguhi ayam rebus, kue-kue kecil, buah-buahan, teh, dan arak putih. Bagaimanapun Kungkung-mu semasa hidup suka makan daging. Ini bulan tujuh kalender lunar. Bulan di mana orang-orang sembahyang kubur. Menghormati leluhur. Kali ini kapu harus membakar ‘uang’ untuknya. Tak mesti harus datang ke makamnya. Kau bisa membakar ‘uang’ itu di langit terbuka, dengan menyebut namaKungkung-mu. Katakan kepadanya ‘uang’ itu dariku”. Mak memberi wejangan panjang lebar, menjelaskan sesuatu yang sesungguhnya lama ia ketahui. Orang tua di mana pun memang selalu cerewet. “Keluarkan simpananmu untuk membeli uang sembahyang. Kau pasti punya tabungan. Aku yakin Kungkung-mu meninggalkan sedikit warisan.”
“Bukankan sudah cukup dua kali setahun aku membawakan bunga dan makanan...!”
“He, tahu apa kau? Dengar: aku sedang tertimpa masalah! Hanya Kungkung-mu yang bisa menolong. Harus segera disempurnakan jalannya. Dia sekarang yang lebih dekat dengan Dewa Bumi. Apa kau senang kalau Mak mati karena tak punya jalan rezeki?”
Kenapa tidak mak saja yang membakar uang sembahyang di sana?
Anak bodoh! kalau aku yang membakar uang itu kungkung mu tak akan suka
Bolo vytvorených viac ako 30 miliónov storyboardov