Dasar raja yang sombong! Peraturan bodoh macam apa ini? Akan kutunjukkan bahwa gereja bisa tetap berkuasa!
Kamu tidak akan pernah mendapatkan kekuasaan, jangan harap bisa ikut andil dalam urusan pemerintahan!
Tentu ada! Berikan uangmu dan akan kuantar kamu ke surga!
Halo, apakah indulgensinya masih tersedia? Saya ingin membeli 5 indulgensi untuk keluarga saya.
Pada abad 15, para pendeta di Eropa sangat kuat kekuasaannya. Hal itu mereka manfaatkan untuk membuat kebijakan menyimpang. Isi dari Alkitab bersifat rahasia, segala sesuatu yang tidak dilakukan atas perintah pendeta akan dianggap melakukan dosa.
Semua masyarakat yang beriman harus mengikuti apa yang kami katakan. Omongan kami adalah perintah dari Tuhan!
Hm... ya.. aku harus melawan secara tegas.
Raja Prancis, Philip IV membuat peraturan semena-mena terhadap gereja. Ia tidak ingin gereja ikut campur urusan pemerintahan, menetapkan pajak pada gereja, serta melarang gereja dan masyarakat mengirim sumbangan uang atau barang ke Roma, tempat Paus berkuasa.
Pada abad 16, Gereja memulai strategi jual-beli indulgensi. Masyarakat dibuat percaya bahwa dengan pembelian indulgensi mereka dapat langsung masuk surga. Penjualan indulgensi pun laku keras.
Akhirnya negara Protestan menyebar di berbagai belahan dunia, dengan berbagai aliran gereja pula.
Uang dari hasil penjualan Indulgensi itu digunakan untuk mempermegah gereja. Gereja membuktikan bahwa mereka tetap bisa berdiri kuat.