Recherche
  • Recherche
  • Mes Storyboards

Kisah Teladan Umar Bin Khattab

Créer un Story-board
Copiez ce storyboard
Kisah Teladan Umar Bin Khattab
Storyboard That

Créez votre propre story- board

Essayez-le gratuitement !

Créez votre propre story- board

Essayez-le gratuitement !

Texte du Storyboard

  • Aslam
  • Umar bin Khattab
  • Suatu malam, Khalifah Umar mengajak seorang sahabat bernama Aslam untuk mengunjungi kampung terpencil di sekitar Madinah. Langkah Khalifah Umar terhenti di dekat sebuah tenda lusuh. Suara tangis seorang gadis kecil mengusik perhatiannya. Khalifah Umar lantas mengajak Aslam mendekati tenda itu dan memastikan apakah penghuninya butuh bantuan.
  • "siapa yang menangis didalam itu?"
  • "Aku memasak batu-batu ini untuk menghibur anakku. Inilah kejahatan Khalifah Umar bin Khattab. Dia tidak mau melihat ke bawah, apakah kebutuhan rakyatnya sudah terpenuhi atau belum," kata wanita itu.
  • "Kenapa anak-anakmu menangis? Apakah dia sakit?" tanya Khalifah selanjutnya.
  • "Anakku," jawab wanita itu dengan agak ketus.
  • " Apa yang kau masak, wahai ibu? Mengapa tidak juga matang masakanmu itu?" tanya Khalifah.
  • "Tidak, mereka lapar," balas wanita itu
  • Khalifah Umar dan Aslam segera melihat isi bejana tersebut. Seketika mereka kaget melihat isi bejana itu.
  • "Kau lihatlah sendiri!" jawab wanita itu.
  • "Apakah kau memasak batu?" tanya Khalifah Umar dengan tercengang.
  • Umar bin Khattab merupakan salah seorang sahabat Nabi yang terkenal namanya karena memiliki andil yang besar dalam perjalanan dakwah Nabi dan persebaran agama Islam.Umar bin Khattab terkenal memiliki sifat pemberani dan tegas, namun berhati lembut. Sifat pemberaninya inilah yang membuat Umar bin Khattab mendapat julukan singa padang pasir. Memiliki sifat pemberani bukan berarti tidak pernah merasa takut sama sekali.
  • "Wahai Amirul Mukminin, biarlah aku yang memikul karung itu," kata Aslam.
  • " Aslam, jangan jerumuskan aku ke dalam neraka. Kau akan menggantikan aku memikul beban ini, apakah kau mau memikul beban di pundakku ini di hari pembalasan kelak?"dengan nada tinggi.
  • Aslam tertunduk mendengar perkataan Khalifah Umar. Sembari terseok-seok, Khalifah Umar mengangkat karung itu dan diantarkan ke tenda tempat tinggal wanita itu.
  • Setelah mengucapkan salam, Khalifah Umar meminta izin untuk mendekat. Usai diperbolehkan oleh wanita itu, Khalifah Umar duduk mendekat dan mulai bertanya tentang apa yang terjadi.
  • Sesampai di sana, Khalifah Umar menyuruh Aslam membantunya menyiapkan makanan. Khalifah sendiri memasak makanan yang akan disantap oleh wanita itu dan anak-anaknya.
  • "Terimakasih Tuan, seandainya Khalifah Umar semulia anda, pasti tidak ada lagi rakyat yg kesusahan. dan ia menjadi org yg dicintai oleh rakyatnya.
  • "Baiklah kami pamit dulu, Besok temuilah Amirul Mukminin dan kau bisa temui aku juga di sana. Insya Allah dia akan mencukupimu," kata Khalifah Umar.
  • Jawaban "mereka lapar" itu membuat Khalifah Umar dan Aslam tertegun. Keduanya masih terduduk di tempat semula cukup lama, sementara gadis di dalam tenda masih saja menangis dan ibunya terus saja mengaduk bejana.Perbuatan wanita itu membuat Khalifah Umar penasaran.Wanita itu tidak tahu yang ada di hadapannya adalah Khalifah Umar bin Khattab. Aslam sempat hendak menegur wanita itu. Tetapi, Khalifah Umar mencegahnya. Khalifah lantas menitikkan air mata dan segera bangkit dari tempat duduknya.
  • "bu tidak bersalah, akulah yang bersalah. Aku berdosa membiarkan seorang ibu dan anak kelaparan di wilayah kekuasaanku. Bagaimana aku mempertanggungjawabkan ini di hadapan Allah? Maafkan aku, ibu," kata Khalifah Umar.
  • "Aku mohon maaf. Aku telah menyumpahi dengan kata-kata dzalim kepada engkau. Aku siap dihukum," kata wanita itu
  • Segeralah diajaknya Aslam pergi cepat-cepat kembali ke Madinah. Sesampai di Madinah, Khalifah langsung pergi ke Baitul Mal dan mengambil sekarung gandum.Tanpa mempedulikan rasa lelah, Khalifah Umar mengangkat sendiri karung gandum tersebut di punggungnya. Aslam segera mencegah.
  • Kalimat Aslam tidak mampu membuat Umar tenang. Wajahnya merah padam mendengar perkataan Aslam.
  • Khalifah Umar segera mengajak keluarga miskin tersebut makan setelah masakannya matang. Melihat mereka bisa makan, hati Khalifah Umar terasa tenang.Makanan habis dan Khalifah Umar berpamitan. Dia juga meminta wanita tersebut menemui Khalifah keesokan harinya.
  • Keesokan harinya, wanita itu pergi menemui Amirul Mukminin. Betapa kagetnya si wanita itu melihat sosok Amirul Mukminin, yang tidak lain adalah orang yang telah memasakkan makanan untuk dia dan anaknya.
Plus de 30 millions de storyboards créés