Bahasa memiliki peran yang strategis dalam proses integrasi
Bahasa merupakan sarana pergaulan
Awal Penggunaan Bahasa Melayu
Bahasa Melayu digunakan hampir di seluruh Kepulauan Nusantara
Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan bahasa resmi dan bahasa ilmu pengetahuan
Bahasa Melayu sebagai Bahasa Pengantar
Para pedagang di daerah sebelah timur Nusantara menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar
Pada mulanya bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa dagang
Lambat laun bahasa Melayu tumbuh menjadi bahasa perantara
Tiap-tiap suku bangsa memiliki bahasa masing-masing. Untuk mempermudah komunikasi antarsuku bangsa, diperlukan satu bahasa yang menjadi perantara dan dapat dimengerti semua suku agar tidak timbul kecurigaan dan prasangka lain.
Bahasa Melayu sebagai Bahasa Pergaulan
Menjadi lingua franca di seluruh Kepulauan Nusantara
Dio Fauzy FebriantoXA
Penduduk di Semenanjung Malaka (Malaysia seberang), pantai timur Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, dan pantai-pantai Kalimantan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan
Diperlukan satu bahasa yang menjadi perantara komunikasi dan dapat dimengerti oleh semua suku bangsa
Bahasa Melayu sejak zaman kuno sudah menjadi bahasa resmi negara Melayu (Jambi).
Bahasa Melayu di Agama Islam
Masuk dan berkembangnya agama Islam, mendorong perkembangan bahasa Melayu
Awalnya bahasa Melayu digunakan para pedagang di daerah timur Nusantara. Lambat laun bahasa Melayu tumbuh menjadi bahasa perantara.
Bahasa Melayu di Bidang Pendidikan
Ketika menguasai Malaka, Portugis mendirikan sekolah-sekolah dengan menggunakan bahasa Portugis. Namun, kurang berhasil
Pada tahun 1641, VOC merebut Malaka dan kemudian mendirikan sekolah-sekolah dengan bahasa Melayu
Kebanyakan penduduk di pulau Sumatera menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan.
Saat masuknya agama Islam ke Nusantara, membuat bahasa Melayu dipakai dalam buku-buku agama dan tafsir al-Qur'an.
al-Qur'an
Buku-buku agama dan tafsir al-Qur'an juga mempergunakan bahasa Melayu
Bahasa Melayu juga merambah ke bidang pendidikan di mana bahasa Portugis kurang diterima masyarakat.
Jadi, secara tidak sengaja, kedatangan VOC secara tidak langsung ikut mengembangkan bahasa Melayu