Søg
  • Søg
  • Mine Storyboards

Unknown Story

Opret et Storyboard
Kopier dette storyboard
Unknown Story
Storyboard That

Lav dit eget Storyboard

Prøv det gratis!

Lav dit eget Storyboard

Prøv det gratis!

Storyboard Tekst

  • Si Jali Anak Kota(Bagian awal)
  • Pada suatu hari ada anak yang bernama Jali. Dia memiliki sikap manja dan seenaknya sendiri. Karena itu, dia tidak memiliki teman.
  • Bagaimana jika Jali kita titipkan saja kerumah kakek dan neneknya di Grobogan bun ?, agar dapat mandiri, disiplin, dan menghargai oranglain.
  • Setelah sampai dirumah kakek dan neneknya mereka sudah menyambut jali di depan rumah. Sebelumnya Ayah dan Bunda Jali sudah memeberitahu mereka jika akan menitipkan Jali selama 2 bulan. Kakek dan nenek sangat senang dengan adanya kedatangan Jali.
  • Bun, Ayah lihat Jali semakin manja dan seenaknya sendiri.
  • Dikarenakan Jali masih belum dapat mandiri dan disiplin sehingga berpengaruh terhadap perkembangannya. Ayah dan Bunda Jali pun sepakat untuk menitipkan Jali kerumah nenek dan kakeknya.
  • Bunda jangan khawatir, Jali akan baik - baik saja
  • Hallo ...Ayah dan ibu
  • Hai.. Apa kabar kalian ?
  • Hai Jali
  • Iya Yah, Bunda juga merasa begitu. Kemarin Bunda melihat Jali membuat mainan berantakan dan tidak mau membereskannya sendiri
  • O iya Yah, kita kan sebentar lagi juga harus ke Eeropa untuk persiapan pembukaan usaha kita di Eropa. Tapi, apa tidak apa - apa Yah ?
  • Kakek, nenek dan Jali mengantarkan Ayah dan Bunda kedepan untuk mengucapkan salam perpisahan.Jali pun menangis sambil melambaikan tangan pada Bunda dan Ayahnya dari mengucapkan salam perpisahan hingga mobil kedua orangtuanya tak terlihat lagi.
  • Keesokan harinya Jali di antar oleh orangtuanya kerumah kakek dan neneknya yang ada di salah satu Desa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sepanjang Jalan Jali terus menangis karena tidak akan ada yang bisa membantunya lagi. Semua pekerja yang ada dirumahnya akan akan memebantu pembukaan usaha Ayah dan Bundanya di Eropa.
  • Hiks...hiks...hiks
  • Hiks.. hiks...Bunda ...Ayah...
  • Hati-hati di jalan
  • Malam ini dan seterusnya Jali akan makan sendiri. Nenek akan bantu arahkan. Tadi kita sudah mencuci tangan, selanjutnya kita berdo'a dulu, Setelah itu mengmbil nasi dan lauk yang sudah terhidang dimeja makan, Jali dapat mulai makan terserah Jali mau pakai tangan langsung atau menggunakan sendok.
  • Jali pun masih terus menangis walau sudah berada di dalam kamar yang akan ditempatinya selama di rumah nenek dan kakek. Nenek yang melihat hal tersebut juga merasa sedih. Akan tetapi Dia teringat akan manat anak dan menantunya untuk membimbing Jali menjadi lebih baik.
  • Jali.. ayo le kita ke ruang tv sudah ditunggu kakek disana
  • Baik, Nenek ajarkan Jali lihat sambil praktekan yaa
  • Malam pun menjelang Kakek dan Nenek mengajak Jali untuk makan bersama.
  • Hikss..Baik Nek
  • Bagaimana cara memegang sendok nek ?, Aku enggak suka tangan ku kotor
  • Tapi Nek aku enggak tau bagaimana cara mandi
  • Kakek memberikan pengertia kepada Jali tentang apa saja yang harus dipelajari dan dilakukan oleh Jali di rumah kakek dan nenek.
  • Nenek menunjukan kepada Jali kamar mandi dan WC yang ada dirumahnya.
  • Baik Nek, akan Jali coba besok
  • Jangan khawatir Jali kami akan mendampingimu dan mengarahkanmu
  • Jali.. kakek tahu kamu pasti kaget dan merasa sedih karena keadaan di sini sangat jauh berbeda dengan rumah Jali di kota. Disini Jali harus mampu melakukan berbagai hal sendiri seperti makan, mandi, memakai baju dan lainnya, karena tidak ada pembantu rumah tangga disini.
  • Baik aku akan mencobanya, walau aku tak yakin bisa melakukannya kek.
  • Mana bisa seperti itu kek ?1 aku sudah terbiasa mempunyai banyak pelayan di rumah !
  • Besok akan nenek ajarkan yaa, kamu tenang saja
  • Nah ini kamar mandi dirumah nenek dan kakek. Besok Jali mandi disini sendiri yaa
  • Kamu tidak perlu takut. Belajar membuka diri ya, coba berkenalan dengan teman baru disana. Anak desa sini ramah - ramah
  • Seinging denga berjalannya waktu liburan pun telah usai, tiba saatnya untuk berangkat sekolah. Kakek sudah mendaftarkan Jali bersekolah di sekolah dasar desanya. Kakek pun mengantarkan Jali bersekolah paa hari pertama.
  • Memangnya Kakek mu namanya siapa ?, siapa tahu kami mengenalnya jadi kita bisa pulang bersam
  • Pada waktu pulang sekolah Kakek tidak menjemput Jali karena berpikir Jali akan pulang dengan teman - temannya. Jali yang belum hafal jalan pulang pun ketakutan. Datanglah Hamdan dan Ardi yang akan pulang. Mereka kemudian mengajak Jali pulang bersama.
  • Apa yang kamu takut kan ?, disana banyak teman.
  • OHH.. Kakek Riza kami mengenalnya, kebetulan sebelum kerumah kami melewati rumahnya saat pulang sekolah
  • Loh, Jali kamu kenapa ?, kok belum pulang ?
  • dan B
  • Ayo kita pulang bersama
  • Kek aku takut
  • Baik Kek, aku akan mencobanya
  • Aku takut tidak punya teman
  • Aku takut, ak aku belum hafal jalan pulang tapi Kakek ku tidak menjemputku
  • Namanya Kakek Riza
  • Jali, Ardi, dan Hamdan pulang bersama sambil bercengkrama dan bercanda. Sejak hari itu Jali menjadi senang tinggal. Mereka jadi sering bermain bersama dan mengajarkan berbagai hal keterampilan dalam hidup agar lebih mandiri.
  • Waktu istirahatpun tiba, Jali menangis di halaman sekolah karena ketakutan. Tidak lama kemudian datanglah Hamdan dan Ardi yang ingin berteman dengan Jali.
  • Sebenarnya aku orang Jakarta. Sementara waktu selama 2 bulan aku tinggal bersama kakek dan nenek karena orang tuaku sedang berada di luar negeri mengurus usahanya.
  • Hai aku Ardi, Kamu tidak perlu takut. Kami akan menjadi temanmu bagaimana ?
  • Kamu sebenarnya orang mana Jali, aku belum pernah melihatmu sebelumnya di rumah Kakek Riza
  • Hai aku Hamdan kenapa kamu menangis ?
  • Hiks.. aku Jali, aku sangat takut disini karena tidak punya teman
  • dan B
  • Kakek membuatkan rumah pohon untuk mereka bermain, setiap hari sepulang sekolah mereka selalu bermain di rumah pohon itu. Jali sudah terbiasa mandiri, disiplin, serta nyaman tingga disana sesuai aturan dirumah kakek dan neneknya.
  • Jali sudah bersiap didepan rumah dengan kakek dan nenek menyambut orang tuanya datang. Orang tua Jali pun tiba di rumah Kakek dan Nenek untuk menjemputnya.
  • Iya Jali sama - sama, lagiankan in untuk kita mainkan bersama.
  • Itu Ayah dan Bunda sudah datang
  • Hai Jali, sudah siap untuk pulang?
  • Terimakasih yaa, kalian sudah mengajariku banyak hal, salah satunya membuat mainan ini.
  • Baik Kek Nek Jali pulang dulu. Terimaksih sudah membuat Jali jadi lebih baik lagi.
  • Jali baik - baik yaa di rumah selalu ingat dan melakukan apa yang kamu ajarkan disini. Kami bukan kejam tapi kami sayang. Jadi mau membuat Jali lebih baik lagi.
  • Benar kata Ardi, kami juga sudah biasa dan lebih senang membuat mainan seperti ini Jali.
  • Air mata nenek yang sudh di ahan sejak tadi akhirnya tumpah saat Jali sudah masuk kedalam mobel bersama kedua orang tuanya.
  • Hah ?, benarkah Jali ?. Hati - hati untuk besok dan semoga kamu betah dengan sekolah barumu.
  • Hingga tibalah dimana menjelang hari terakhir dirumah kakek dan neneknya. Kepindahan Jali dari sekolah sudah di urus kakek dan kedua orang tua Jali. Dia berpamitan pada Ardi dan Hamdan. Mereka sangat sedih Jali sudah tidak disini lagi. Akan tetapi Jali berkata akan datang kesana pada liburan sekolah.
  • Sudah nek, nanti jika Jali libur sekolah akan menginap disini lagi
  • Teman - teman besok aku akan di jemput orang tua ku untuk pulang kekota. Aku akan kesini lagi saat liburan sekolah.
  • Jali hiks.. hiks...
  • Kami sangat sedih mendengar berita ini Jali. Kami akan menununggumu saat liburan sekolah nanti. Kita akan bermain bersama lagi.
Over 30 millioner Storyboards oprettet